Contoh Penerapan Delivery Bagi Bisnis – Delivery, dalam konteks perdagangan, merujuk pada proses mentransfer komoditas, mata uang, sekuritas, uang tunai, atau instrumen lain yang menjadi subjek kontrak. Layanan pengantaran ini merupakan komponen krusial dalam kegiatan perdagangan yang melibatkan transportasi dan distribusi.
Di sisi lain, ada perusahaan yang spesialis dalam pengiriman barang langsung ke konsumen, dan mereka dikenal sebagai jasa delivery. Layanan pos, kurir, dan jasa ekspedisi juga termasuk dalam kategori pengiriman barang untuk kepentingan komersial maupun pribadi. Beberapa usaha bahkan memiliki tenaga pengantar internal, khususnya restoran yang sering mengandalkan tenaga pengantar mereka sendiri untuk mengantarkan makanan kepada pelanggan.
Mengapa Proses Delivery Penting?
Dengan berkembangnya teknologi dan moda transportasi, proses delivery saat ini menjadi semakin cepat dan efisien. Konsumen pun memiliki banyak pilihan dalam hal menerima barang yang mereka beli secara online. Seiring dengan perkembangan ini, waktu pengiriman telah berkurang drastis, dari sebelumnya memerlukan waktu 7 hingga 10 hari kerja untuk jarak jauh, kini tersedia opsi pengiriman “next day”, “same day”, atau bahkan pengiriman instan dalam beberapa jam saja. Hal ini telah menyebabkan perubahan besar dalam harapan konsumen terhadap layanan pengiriman.
Namun, di sisi lain, pelanggan terkadang tidak memahami bahwa kendala dalam proses pengiriman barang bisa saja terjadi pada jasa ekspedisi, bukan karena kesalahan dari bisnis itu sendiri. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dengan pelanggan mengenai status pengiriman dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan memperbaiki persepsi mereka terhadap bisnis.
Secara keseluruhan, layanan pengiriman yang baik sangat penting untuk reputasi dan keberhasilan bisnis e-commerce. Dengan memberikan pengalaman pengiriman yang positif dan efisien, bisnis dapat membangun kepercayaan pelanggan, meningkatkan ulasan positif, dan berkontribusi pada kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.
Contoh Penerapan Delivery
Ada beragam jenis jasa pengiriman yang tersedia. Setiap perusahaan biasanya fokus pada beberapa jenis layanan pengiriman tertentu. Bahkan, kamu pun bisa menyediakan layanan pengantaran untuk bisnismu sendiri. Berikut ini beberapa contoh penerapan pengiriman dalam bisnis :
1. On-demand Delivery:
Pengiriman sesuai permintaan, di mana produk atau layanan dikirimkan kepada pelanggan segera setelah pesanan dilakukan. Contoh penerapannya adalah pengiriman makanan oleh restoran yang bisa dilakukan oleh restoran itu sendiri atau melalui jasa pengiriman pihak ketiga seperti aplikasi ojek daring.
2. Delivery Berbasis Aplikasi:
Pengiriman yang bisa dipesan melalui aplikasi dan melayani pengiriman yang bersifat pribadi atau sebagai perantara bisnis dengan konsumen. Contoh penerapannya adalah layanan pengiriman makanan melalui aplikasi seperti Gojek, Grab, Shopee Food, atau Traveloka Eats. Ada juga aplikasi yang melayani pengangkutan barang dalam partai besar seperti truk.
3. Pick-up Mandiri:
Beberapa bisnis delivery menawarkan pelanggan untuk melakukan pengambilan barang pesanan di poin-poin tertentu, bukan diantarkan ke alamat rumah. Contoh penerapannya adalah bisnis travel berbasis shuttle bus yang memanfaatkan bagasi shuttle bus untuk pengantaran barang dan pelanggan dapat mengambil barang di pick-up point yang ditentukan.
4. Logistik:
Bisnis vertikal yang luas mencakup berbagai aspek dari transportasi, pergudangan, manajemen armada, hingga pemenuhan pesanan. Jasa ekspedisi adalah bagian dari bisnis logistik, dan ada perusahaan logistik yang lebih besar lagi yang mengurus ekspor-impor dalam jumlah besar menggunakan kontainer.
Penerapan delivery dalam bisnis menjadi kunci penting dalam menciptakan keunggulan bersaing dan meningkatkan layanan pelanggan.
Sebagai pengusaha, memahami berbagai contoh penerapan delivery dan menerapkannya dengan baik akan membantu bisnis Anda untuk tumbuh dan berhasil di era digital yang terus berkembang ini.