Berapa Biaya yang dikeluarkan untuk membuat aplikasi web ?

Berapa Biaya yang dikeluarkan untuk membuat aplikasi web ?

Daftar Isi

Setiap tahun, ratusan aplikasi web baru dikenalkan ke dunia maya. Pertanyaan yang timbul bukan lagi apakah perusahaan memerlukan bantuan dalam pembuatan aplikasi web, melainkan seberapa besar investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi web yang relevan dengan tujuan bisnis di era digital ini. Ketika Anda memikirkan tentang membuat aplikasi web, mungkin Anda sudah memiliki rencana pemasaran yang matang atau mungkin hanya punya ide dasar. Tidak peduli seberapa banyak pengetahuan Anda tentang aplikasi tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah (1) berdiskusi dengan tim, (2) merumuskan tugas secara jelas, dan (3) memperkirakan anggaran yang dibutuhkan.

Menghitung biaya pembuatan aplikasi web bisa menjadi tugas yang rumit. Klien ingin mendapatkan angka pasti secepatnya, sementara penyedia jasa pembuatan aplikasi web atau perusahaan pengembang perangkat lunak berusaha menjelaskan mengapa perhitungan instan tidak selalu mungkin dilakukan. Kedua belah pihak memiliki argumen masing-masing.

Namun, yang perlu diingat adalah bahwa tidak mungkin memprediksi biaya hingga ke detail terkecil dalam proses pengembangan perangkat lunak. Namun, Anda dapat berusaha untuk mendapatkan gambaran anggaran yang semakin akurat.

Artikel ini akan membahas mengapa perkiraan biaya bukanlah sesuatu yang mudah, bagaimana cara mempermudahnya, serta bagaimana perusahaan pengembang perangkat lunak di Indonesia melakukan estimasi biaya pembuatan aplikasi web.

Tiga Pendekatan Utama

Secara umum, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya pembuatan aplikasi web, yakni: Berdasarkan Spesifikasi Proyek, Kisah Pengguna, dan Berdasarkan Nilai Bisnis.

Berdasarkan Spesifikasi Proyek

Pendekatan pertama melibatkan kerjasama dengan perusahaan pengembang perangkat lunak untuk merinci fitur-fitur yang ingin diterapkan dalam aplikasi web Anda. Pendekatan ini cocok untuk proyek dengan kompleksitas tinggi, sering digunakan dalam pembuatan aplikasi skala perusahaan, dan memanfaatkan metode pengembangan yang lebih tradisional seperti waterfall. Meskipun perkiraan biaya bisa cukup akurat dengan pendekatan ini, risiko terkunci pada spesifikasi yang telah ditentukan dan kurangnya fleksibilitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi.

Kisah Pengguna

Pendekatan kedua adalah dengan membuat kumpulan kisah pengguna. Kisah pengguna adalah ringkasan singkat dari apa yang pengguna akhir lakukan atau perlukan. Anda bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan seperti “Siapa”, “Kapan”, “Dimana”, “Apa”, dan “Mengapa”. Pendekatan ini sesuai dengan pendekatan Agile karena fokus pada pengembangan bertahap dan integratif. Cerita pengguna lebih fleksibel dibandingkan dengan spesifikasi fungsional standar.

Berdasarkan Nilai Bisnis

Pendekatan ketiga adalah dengan mempertimbangkan nilai bisnis. Anda bisa mengevaluasi nilai ROI yang potensial atau nilai sumber daya yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menghitung ROI bisa rumit, maka perhatikan elemen nilai kedua – modal kerja. Pastikan perusahaan memiliki aset yang cukup untuk mengimbangi kewajiban. Bandingkan biaya proyek dengan biaya merekrut tim pengembang internal.

Ketersediaan sumber daya internal sangat mempengaruhi biaya. Proyek internal membutuhkan tim yang terdiri dari:

  • Pengembang UX Senior untuk merancang pengalaman pengguna dan arsitektur
  • Perancang UI Senior untuk mendesain tampilan visual dan tata letak
  • Junior UI untuk membantu dan memberikan cadangan
  • Pengembang Front-End Senior untuk mengkode dan mengembangkan elemen UI kustom
  • Pengembang Back-End Senior dan Medium untuk mengembangkan fungsi-fungsi
  • DevOps untuk membangun, menguji, dan merilis lingkungan
  • Manajer Proyek untuk memastikan jalannya proyek dan menjembatani antara klien dan tim teknis
  • Dukungan Teknis untuk merawat proyek dan seterusnya
  • QA Tester untuk memastikan kualitas produk sesuai standar
  • System Administrator untuk mendokumentasikan konfigurasi sistem dan menjaga keamanan instalasi

Perkiraan biaya rekrutmen bisa dihitung dengan mencari informasi umum atau survei gaji di platform seperti JobPlanet atau UpWork. Langkah awal adalah menghitung gaji dan biaya rekrutmen, termasuk wawancara, pelatihan, dan lain-lain. Tambahkan sekitar 20% – 30% dari gaji tahun pertama. Lalu, bandingkan dengan outsourcing proyek ke perusahaan pengembang perangkat lunak.

Misalkan, perusahaan harus menghabiskan sekitar 2 miliar rupiah per tahun untuk tim pengembang internal, atau membayar sekitar 85 juta – 130 juta rupiah (proyek skala menengah) kepada perusahaan pengembang perangkat lunak. Dengan kata lain, jika perusahaan berencana menghabiskan 2 miliar rupiah per tahun untuk karyawan tetap, ROI mungkin tidak optimal. Nilai investasi dalam tim internal sebanding dengan nilai proyek yang sama dengan biaya lebih rendah.

Selain itu, bandingkan biaya outsourcing proyek pembuatan aplikasi web ke berbagai perusahaan pengembang perangkat lunak di berbagai wilayah di Indonesia. Catat angka-angka tersebut dan berkomunikasilah dengan berbagai penyedia jasa. Berikut beberapa contoh perusahaan yang mungkin Anda temui:

  • Kelas Istimewa: Perusahaan besar dengan sejarah panjang di dunia pengembangan perangkat lunak, menawarkan layanan untuk klien tertentu dengan biaya minimum sekitar 125 juta rupiah. Mereka memiliki tim yang handal dan kualitas proyek yang tinggi.
  • Kelas Sedang: Perusahaan menengah dengan sekitar 10 hingga 100 karyawan, biaya pengembangan berkisar tergantung lokasi. Mereka memiliki manajemen efisien dan fokus pada kualitas kode.
  • Kelas Kecil: Perusahaan butik dengan 2-3 karyawan termasuk pemilik. Biaya pengembangan harian berkisar dari 100 ribu rupiah, cocok untuk proyek UKM dan Kickstarter.
  • Kelas Independen: Pengembang freelance yang menawarkan tarif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, ditambah faktor biaya hidup dan lain-lain. Mereka bisa menjadi tambahan untuk tim internal.

Pilihlah dengan bijak ketika memilih mitra pengembangan perangkat lunak. Jadi, dalam memperkirakan biaya pembuatan aplikasi web, pertimbangkan metode yang paling sesuai dengan situasi Anda dan pastikan Anda memahami seberapa baik nilai investasi tersebut dengan proyek yang ingin Anda jalankan.

Harga yang Sebenarnya untuk Aplikasi Berbasis Web


Proyek pengembangan aplikasi web melibatkan lebih dari sekadar penulisan kode. Ini melibatkan pembangunan produk secara keseluruhan. Pengembangan aplikasi web melibatkan berbagai jenis insinyur, pengujian, analisis, desain, dan manajemen proses.

Karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara pengembangan produk dan sekadar menulis kode. Setelah Anda lebih memahami kompleksitas proses pengembangan perangkat lunak, mari kita eksplorasi lebih lanjut. Mengapa perkiraan biaya pembuatan aplikasi web tidak hanya melibatkan pengkodean, melainkan juga meliputi pengembangan produk secara menyeluruh? Ada empat alasan utama:

  1. Perencanaan Anggaran: Terlepas dari proses pengembangan, Anda perlu menguji aplikasi, menganalisisnya, dan merencanakan kampanye pemasaran yang kokoh. Jangan lupa untuk menyertakan berbagai jenis biaya cadangan.
  2. Evaluasi Kelayakan Ide: Ide yang terlihat sederhana pada awalnya bisa melibatkan solusi pengembangan yang kompleks. Atau mungkin ada banyak aplikasi serupa, sehingga Anda perlu berpikir kreatif untuk membuatnya berbeda. Setelah Anda tahu perkiraan biaya, Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda mampu membiayainya.
  3. Pitching kepada Investor: Saat Anda menyajikan ide atau konsep kepada investor, lupakan klaim-kalimat berapi-api seperti “akan mengubah pasar” atau “ada peluang pasar yang besar”. Investor tertarik pada potensi profit. Yang mereka butuhkan adalah perkiraan pendapatan dan biaya aplikasi web, didukung oleh asumsi dan proyeksi yang realistis serta terperinci.
  4. Produk Unik dari Kolaborasi Tim: Aplikasi berkualitas adalah hasil kerjasama tim, dengan ahli di berbagai bidang yang memberikan kontribusi untuk membangun aplikasi efisien. Komunikasi sama pentingnya dengan keterampilan teknis dan manajemen pengembangan.

Perlu diingat bahwa selain aspek teknis, komunikasi dan proses kreatif juga memiliki peran penting.

  • Komunikasi: Pengembangan aplikasi web membutuhkan komunikasi yang kuat antara Anda, pengembang, desainer, pemilik produk, dan anggota tim lainnya. Tugas utama Anda adalah menjelaskan dengan jelas apa yang Anda inginkan. Jika tim pengembang tidak memahami tujuan Anda, akan ada banyak kebingungan.
  • Proses Kreatif: Semua ide muncul dari sesi brainstorming. Kreativitas diterapkan pada desain, pengembangan, pemasaran, dan lainnya.
  • Tugas Tambahan: Selama pengembangan, masalah atau tugas tak terduga mungkin muncul, yang harus segera ditangani oleh tim agar aplikasi tetap berjalan dengan baik. Beberapa tugas tambahan mungkin memerlukan keterlibatan lebih dari beberapa anggota tim, sehingga waktu yang diperlukan untuk pengembangan bisa lebih lama dari yang diharapkan.

Faktor-faktor ini dapat memperlambat proses jika tidak diperhitungkan dengan baik, namun mereka juga bisa memberi kesuksesan pada proyek jika dikelola dengan benar. Pembuatan aplikasi berbasis web bukan sekadar menulis kode, melainkan proses komprehensif dalam menciptakan produk.

Saat Anda mencari di Google untuk mengetahui biaya pasti pembuatan aplikasi web, Anda mungkin tidak akan menemukan jawaban pasti. Mengapa? Karena sulit untuk menentukan titik akhir dalam proses pengembangan. Banyak yang menganggap proyek selesai ketika aplikasi sudah dideploy. Namun, segera setelah diluncurkan, Anda akan mulai berpikir tentang fitur-fitur baru yang ingin Anda tambahkan.

Perkiraan Biaya untuk Aplikasi Berbasis Web

Sebelum Anda memperkirakan biaya aplikasi web, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami. Di bagian ini, kami akan membahas pendekatan umum untuk menjelaskan ide kepada pengembang atau perusahaan pembuatan aplikasi web, serta menjelaskan situasi yang Anda hadapi.

Pendekatan 1 – Proyeksi Produk Akhir

Pendekatan yang paling umum dalam memperkirakan biaya aplikasi web adalah membayangkan proses dan hasil akhir proyek. Pertanyaan pentingnya adalah: “Apa yang perlu kami lakukan untuk mencapai titik ini?” Namun, pendekatan ini seringkali kurang cocok untuk ide-ide baru, karena ada terlalu banyak ketidakpastian tentang produk akhirnya.

Ambil contoh Slack. Pada awalnya, mungkin ide tersebut adalah “Membuat aplikasi pesan seperti WhatsApp, tetapi untuk penggunaan korporat.” Ini mungkin cukup jelas bagi pengguna akhir, tetapi tidak untuk para teknisi. Mengapa? Karena deskripsi ini belum lengkap dan Slack bukanlah WhatsApp.

Jika kita pergi lebih dalam dalam kasus Slack, apa yang membuatnya unik? Apa masalah yang ingin dipecahkannya? Anda perlu spesifik dalam hal-hal ini agar tim teknisi dapat menentukan teknologi yang paling tepat untuk membangun produk yang Anda inginkan.

Selain itu, tim pemasaran perlu memahami pengguna dan pesaing produk tersebut, sementara tim desain perlu memahami visi Anda sebelum membuat mockup pertama. Semua hal ini diperlukan agar Anda bisa menghitung nilai upaya yang diperlukan selama proses pembuatan aplikasi.

“Kami yakin produk akhir akan terlihat seperti apa. Apa yang harus kami lakukan?” Banyak ahli menyarankan untuk memperlakukan aplikasi sebagai eksperimen. Ini berarti merumuskan hipotesis dan memperkirakan apa yang mungkin bekerja dengan lebih baik. Anda juga harus siap untuk mengubah arah proyek saat Anda belajar dan mencoba hal-hal baru. Dalam praktiknya, ini berarti menambahkan atau menghapus beberapa fitur untuk membuat aplikasi berfungsi dengan baik sampai Anda menemukan solusi yang tepat. Sebagai contoh:

Misalnya, jika Anda ingin membangun jaringan sosial untuk pecinta musik yang ingin menemukan rekan ravers untuk pergi ke pesta bersama. Pada awalnya, Anda mungkin ingin membuat sistem login akun biasa.

Namun, bagaimana Anda akan meyakinkan pengguna bahwa anggota dalam aplikasi adalah orang nyata? Salah satu solusi adalah dengan tidak memungkinkan pembuatan akun baru, dan hanya mengizinkan masuk melalui akun Facebook. Inilah jenis perubahan yang dapat terjadi. Intinya, mengabaikan ide asli hampir tidak dapat dihindari.

Bagaimana Anda menghitung biaya dalam pendekatan ini? Dalam kasus seperti ini, perhitungan umumnya akan kasar, jadi disarankan untuk menggunakan pendekatan Turunan Magnitud.

Pertimbangan seperti ini: “Saya yakin 90% bahwa aplikasi dapat diselesaikan dalam rentang waktu antara 50 hingga 95 hari. Saya juga 80% yakin bahwa biaya proyek ini akan berkisar antara 50 juta hingga 100 juta rupiah.”

Ada juga pendekatan lain yang sebaiknya dihindari:

Pendekatan 2 – Meniru Aplikasi Lain

“Ide saya adalah membuat Trello, tetapi dengan penambahan elemen grafis video.” Ini, beserta ribuan ide lainnya, mencoba meniru aplikasi yang sudah ada dengan sedikit perubahan fungsi. Illusi ini membuat kita percaya bahwa kita sudah tahu apa yang harus dilakukan, tetapi ini tidak selalu benar. Bahkan jika Anda membuat versi Trello dengan elemen grafis video, itu tidak akan sama persis seperti aslinya, baik dari segi kode maupun fungsionalitas.

Pendekatan ini tidak disarankan, karena aplikasi yang dibuat mungkin lebih kompleks daripada yang diprediksi. Sulit untuk memprediksi elemen-elemen apa yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut, sehingga teknologi yang akan digunakan menjadi tidak jelas.

Setelah Anda menjelaskan ide Anda, tim akan membagi informasi menjadi tiga kategori:

  • Dikenal – Dikenal: Hal-hal yang sudah diketahui dan kemungkinan besar telah dihadapi sebelumnya.
  • Dikenal namun Tidak Diketahui: Hal-hal yang pernah dilakukan sebelumnya, tetapi belum pernah ditemui oleh tim.
  • Tidak Diketahui yang Tidak Diketahui: Hal-hal yang tidak dapat diprediksi dan mungkin masih samar.

Ini akan membantu tim jasa pembuatan aplikasi web memahami dan menghitung risiko selama proses pengembangan.

Kalkulasi Kasar Biaya Jasa Pembuatan Aplikasi Berbasis Web

Secara dasar, biaya pembuatan aplikasi web terdiri dari total jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dikalikan dengan tarif per jam dari tim penyedia layanan pembuatan aplikasi berbasis web. Jumlah jam kerja yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat lunak tergantung pada tingkat kompleksitas proyek. Kompleksitas di sini merujuk pada jumlah fitur khusus yang ingin Anda tambahkan dan bagaimana aplikasi tersebut akan digunakan. Terdapat tiga faktor inti yang mempengaruhi biaya pengembangan aplikasi web:

  1. Kompleksitas: Versi paling sederhana dari aplikasi adalah situs web yang hanya dikelola oleh satu orang, tanpa adanya transaksi online dan integrasi eksternal. Sebagai contoh, situs web perusahaan yang menyajikan informasi tentang perusahaan dan layanannya. Kompleksitas proyek akan meningkat jika Anda ingin melibatkan fitur-fitur seperti:
    • Izin pengguna untuk mendaftar dan menambahkan konten sendiri.
    • Fasilitas e-commerce: pembayaran atau penarikan, penawaran online.
    • Fitur jejaring sosial: interaksi antara pengguna terdaftar, sistem penilaian.
    • Alat manajemen dan operasional: panel administrasi, peran pengguna dengan tingkat akses yang berbeda, statistik, dan analitik.
  2. Tarif per Jam: Pasar industri IT sangat bervariasi dan kompleks. Tarif per jam pengembang dapat berbeda-beda. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi tarif ini. Jumlah yang Anda bayarkan untuk pengembangan aplikasi akan dibagi ke berbagai spesialis yang terlibat dalam proyek ini, seperti manajer proyek, QA tester, front-end engineer, dan back-end engineer.
  3. Biaya Pasca-Rilis: Biaya pasca-rilis meliputi perbaikan bug dan infrastruktur. Alokasikan anggaran untuk mengatasi bug yang tak terduga yang mungkin muncul setelah peluncuran. Perbaikan bug pasca-rilis biasanya memerlukan sekitar 10-25% dari anggaran pengembangan. Biaya infrastruktur juga perlu diperhitungkan, termasuk biaya pendaftaran nama domain dan biaya hosting aplikasi web.

Berapa Biayanya?

Berikut ini adalah perkiraan yang sangat sederhana untuk tiga jenis proyek berdasarkan kompleksitasnya. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana biaya jasa pembuatan aplikasi berbasis web dapat bervariasi tergantung pada tingkat kompleksitas proyek:

  1. Dasar: Aplikasi web dengan informasi statis. Biaya perkiraan sekitar 75 juta rupiah.
  2. Kompleksitas Sedang: Aplikasi web dengan informasi statis, beberapa fitur fungsional dan integrasi API, serta koneksi ke pihak ketiga. Biaya perkiraan dimulai dari 125 juta rupiah.
  3. Sangat Kompleks: Aplikasi web dengan semua fitur dari kompleksitas sedang, ditambah interaksi multi-pengguna, beban pengguna yang tinggi, dan statistik khusus. Biaya perkiraan bisa mencapai 175 juta rupiah.

Bagaimana Diginext Memperkirakan Biaya?

Sebelum memberikan penawaran resmi, Diginext melakukan estimasi awal terhadap proyek. Tim mengidentifikasi jumlah jam yang diperlukan untuk membangun produk sesuai dengan deskripsi, cerita pengguna, spesifikasi, dan lainnya. Setelah perkiraan awal ini disetujui oleh Anda, tim akan melanjutkan dengan estimasi rinci. Ini mencakup identifikasi persyaratan untuk setiap lingkup pekerjaan, pembuatan wireframe untuk memvisualisasikan aplikasi, dan penyusunan dokumen proyek yang lebih terperinci.

Diginext menyediakan layanan pembuatan aplikasi berbasis web yang mencakup analisis persyaratan, desain, pengembangan, pengujian, dan verifikasi. Setelah peluncuran, iterasi siklus pengembangan terus dilakukan untuk memastikan kesuksesan produk. Jadi, harga yang Anda bayarkan mencakup seluruh layanan yang terkait dengan pengembangan produk, termasuk manajemen proyek.

Kesimpulannya, biaya pembuatan aplikasi berbasis web tidak hanya tergantung pada jumlah kode yang ditulis. Lebih dari itu, kompleksitas, tarif per jam, dan biaya pasca-rilis juga memainkan peran penting dalam menentukan biaya total proyek.

Bagaimana Jika Anda Tidak Setuju dengan Penawaran yang Diajukan?

Jika penawaran biaya pengembangan aplikasi terlihat terlalu murah, penting untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut. Tanyakan kepada penyedia layanan mengenai detail apa saja yang termasuk dalam harga tersebut, berapa banyak anggota tim yang terlibat dalam proyek, dan pastikan bahwa semua anggota tim memahami dengan benar ruang lingkup proyek yang dimaksud. Meskipun harga rendah bisa sangat menggoda, perlu diingat untuk tidak sampai terjebak dalam penawaran yang menyesatkan.

Di sisi lain, jika penawaran biaya terlalu tinggi tetapi Anda tetap ingin bekerja dengan tim tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi biaya:

  1. Potong Ruang Lingkup: Anda dapat mempertimbangkan untuk memangkas bagian yang tidak krusial dari pengembangan produk. Fokus pada elemen-elemen penting yang diperlukan untuk menciptakan produk minimal yang dapat berfungsi (Minimum Viable Product/MVP).
  2. Cari Alternatif: Jika ada komponen yang diperkirakan akan mahal, Anda dapat mencari opsi alternatif yang lebih terjangkau. Terkadang, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir produk, tetapi hanya akan mengubah cara aplikasi bekerja atau layanannya.

Jika Waktu adalah Prioritas Anda

Jika waktu menjadi faktor kunci dan Anda ingin mempercepat proses pengembangan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Tetap Tenang: Tetap tenang dan jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan.
  2. Pertimbangkan Setiap Langkah: Pertimbangkan konsekuensi dan implikasi setiap langkah yang Anda ambil dalam proses pengembangan.
  3. Bersiap untuk Membayar Lebih: Saat Anda ingin mempercepat proses, kemungkinan Anda perlu untuk membayar lebih untuk menangani tanggungan pekerjaan yang lebih besar.

Kesimpulan

Estimasi biaya pengembangan aplikasi web melibatkan peran analis bisnis, pemilik produk, dan tim penyedia jasa pembuatan aplikasi berbasis web. Bersama-sama, mereka dapat membantu Anda dalam menentukan perkiraan biaya untuk membangun aplikasi web. Ini bukanlah pekerjaan yang selesai dalam satu hari, tetapi membutuhkan kolaborasi aktif untuk memastikan estimasi yang lebih akurat.

Ketika Anda memutuskan untuk mengembangkan aplikasi web, mengatur anggaran adalah langkah awal yang penting. Namun, anggaran hanyalah tahap awal dari keseluruhan proyek. Kunci kesuksesan dalam pembuatan aplikasi berbasis web adalah kolaborasi aktif dari semua pihak yang terlibat. Peran klien sangat penting dalam setiap tahap, mulai dari desain awal hingga fase validasi.

Selama proses pengembangan, kebutuhan yang sebelumnya tidak terduga dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk tidak terburu-buru dan tetap fleksibel terhadap perubahan. Membuat aplikasi web bukan hanya tentang mengembangkan situs web, tetapi tentang menciptakan sistem yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Dalam hal ini, Diginext hadir sebagai solusi yang memudahkan dalam memperkirakan biaya dan memastikan bahwa aplikasi atau situs web yang Anda bangun benar-benar tepat guna. Dengan tim profesional yang berjumlah lebih dari 170 staf, Diginext siap membantu dari tahap estimasi hingga penyesuaian sistem agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Anda tidak perlu khawatir mengenai keamanan dan kerahasiaan data, karena Diginext memiliki kepatuhan dengan standar internasional yang menjamin keamanan dan privasi data Anda.

Jadi, jika Anda masih meragukan untuk bermitra dengan Diginext, mari kita berdiskusi lebih lanjut.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *