Mengenal Content Moderation dan Fungsinya

Mengenal Content Moderation dan Fungsinya

Daftar Isi

Mengenal Content Moderation dan Fungsinya – Content moderation merupakan salah satu istilah yang perlu Anda ketahui sebelum berkecimpung dalam dunia konten marketing. Sebab dengan berkembangnya strategi pemasaran konten membuat perusahaan membutuhkan moderasi agar konten yang dipublikasi tetap sesuai guideline atau standar.

Lantas apa yang disebut dengan content moderation itu dan kenapa perusahaan wajib menerapkan prosedur tersebut? Untuk itu mari kita bahas lebih lanjut pada pembahasan berikut ini.

Mengenal Content Moderation dan Proses Kerjanya

Content moderation merupakan hal yang terjadi ketika sebuah perusahaan sedang menyaring dan memantau konten dalam platform onlinenya. Hal ini bertujuan agar konten tetap selaras dengan aturan serta pedoman yang berlaku.

Setelah dilakukan penyaringan barulah perusahaan akan menentukan layak tidaknya sebuah konten untuk dipublikasikan dalam situs atau platform lainnya. Begitu pula ketika ada konten yang dikirimkan oleh pengguna atau jasa konten marketing ke dalam situs web, maka konten tersebut juga akan disaring.

Tujuannya guna memastikan bahwa pesan yang terkandungnya menjunjung tinggi peraturan situs web, tidak melecehkan serta sesuai dengan guideline konten. Konsep ini umunya digunakan pada platform online karena sangat bergantung pada user generated content. Contohnya adalah pada sosial media, e-commerce, pasar saham online, website, komunitas, dan forum tanya jawab.

Tidak hanya itu, bentuk konten yang nantinya disaring oleh prosedur content moderation juga beragam. Tidak hanya untuk konten yang berbentuk teks seperti artikel saja, namun juga mencakup video, gambar hingga kiriman audio. Apabila konten tersebut dinilai tidak atau kurang layak maka konten tersebut akan dimoderasi oleh perusahaan.

Proses Kerja Content Moderation

Pada dasarnya prosedur content moderation cukup fleksibel karena perusahaan mempunyai beberapa opsi untuk melakukannya. Dengan sumber daya yang ada atau yang bisa digunakan bisa membuat artificial intelligence untuk mengeksekusi prosedur tersebut.

Setiap pilihan yang digunakan tetap mempunyai proses kerja content moderation yang sama. Bila melihat dari Newmediaservices, proses content moderation akan disesuaikan dengan beberapa hal berikut :

  • Berbagai tipe konten yang perlu dimoderasi menurut perusahaan.
  • Jenis kata, frasa hingga tampilan visual yang diizinkan maupun dilarang oleh perusahaan.
  • Jumlah konten yang masuk setiap harinya ke dalam platform perusahaan.

Selain itu perusahaan juga perlu menetapkan pedoman yang menjelaskan aturan perihal konten yang akan dikirim oleh pengguna. Sebagai contoh perusahaan secara khusus melarang penggunaan kata atau istilah yang berhubungan dengan kekerasan dan juga frasa kata yang menjurus pada pelecehan seksual.

Sehingga nantinya karyawan yang mengemban tugas untuk mengawasi aktivitas user dan anggota platform lainnya akan menggunakan pedoman tersebut. Pedoman inilah yang nantinya digunakan dasar untuk proses moderasi.

Peran Penting Content Moderation

Selain menjaga kualitas konten, moderasi konten juga mempunyai manfaat penting lainnya untuk perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai fungsi content moderation yang perlu Anda pahami :

1. Menjaga Kualitas Konten

Content Moderation memastikan bahwa konten yang diterbitkan sesuai dengan standar kualitas, kebijakan, dan hukum yang berlaku.

2. Menghindari Penyebaran Informasi yang Salah

Content Moderation mencegah penyebaran informasi yang salah, tidak benar, atau menyesatkan.

3. Menghindari Penyebaran Konten Negatif

Content Moderation mencegah penyebaran konten negatif seperti konten yang mengandung kekerasan, pelecehan, atau diskriminasi.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna

Content Moderation memastikan bahwa konten yang diterbitkan aman dan dapat dipercayai, yang dapat meningkatkan kepercayaan pengguna.

5. Membuat Pembuatan Konten Lebih Efisien

Content Moderation dapat membuat proses pembuatan konten lebih efisien dengan menyaring konten yang tidak sesuai sebelum diterbitkan, sehingga meminimalkan risiko pengembalian dan perubahan yang diperlukan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *